Perhatikan Heart Rate Saat Bersepeda

aditiarahargian.com

Perhatikan Heart Rate
Saat Bersepeda

Bersepeda tidak sekedar mengikuti tren, bergaya, atau gengsi bahkan saling berlomba-lomba untuk menjadi yang terkuat dan terbaik (kecuali atlit dan ikut race). Ada hal yang harus diperhatikan agar bersepeda menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menyehatkan, bukan malah menjadi hal yang mencelakakan.

Beberapa hal harus diperhatikan oleh pesepeda khususnya pemula agar bersepeda tidak berakibat fatal. Salah satu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam bersepeda adalah heart rate (denyut jantung). Ya, heart rate, jangan berani-berani bersepeda (khususnya jarak jauh atau ekstrim) jikalau kamu abai terhadap hal yang satu ini.

Bersepeda Aman dan Nyaman? Perhatikan Heart Rate Saat Bersepeda.

Segala sesuatunya di dunia ini tentunya mempunyai batas, termasuk kinerja jantung. Ketika kita bersepeda kinerja jantung otomatis akan meningkat. Maka dari itu, kita perlu membatasi heart rate atau denyut jantung kita di angka yang aman agar tidak beresiko, dengan kata lain jantung kita tidak mengalami beban kerja berlebih yang tentunya sangat membahayakan diri kita. Kita boleh mengeluarkan effort lebih saat bersepeda, namun tetap harus masuk akal.

Berapa batasan maksimal denyut jantung kita?

Setiap orang memiliki batasan denyut jantung yang berbeda-beda. Jika dilihat dari rumusnya, tergantung dari usia masing-masing. Rumusnya sederhana yaitu 220-usia, misal usia kita 30 tahun, maka batasan maksimal denyut jantung kita 220–30 = 190 bpm (Beats Per Minute), satuan bpm ini menunjukkan denyut per menit. Itu baru batasan maksimal saja, masih ada istilah angka aman, seperti bersepeda, zona heart rate yang bagus atau angka aman adalah di 85%. Jadi untuk usia 30, angka aman untuk heart ratenya adalah 190 bpm x 85% = 161 denyut per menit (bpm).

Ketika denyut jantung kita telah mencapai angka aman saat bersepeda, atau sedikit melebihi, ada baiknya kita bersitirahat terlebih dahulu. Jangan lupa mensuplai tubuh kita dengan air, karena air akan membantu menetralkan kembali denyut jantung. Tidak perlu memaksakan dan gengsi untuk beristirahat, kemampuan setiap orang memang berbeda-beda.

Hal yang juga penting, selain kita harus mengukur kemampuan diri sendiri, kita juga perlu mengukur kemampuan seseorang atau teman-teman sepeda kita, jika kamu pemula alangkah baiknya jangan langsung bergabung dengan teman-teman sepeda yang kemampuannya sudah jauh lebih baik dari kita, sewajarnya seorang pemula harus melalui beberapa step atau latihan, kalaupun harus bergabung, lebih baik tidak memaksakan untuk bisa mengimbangi mereka.

Untuk mengontrol berapa denyut jantung kita saat bersepeda tidak sulit kita bisa memanfaat smartphone kita menggunakan aplikasi pengukur denyut jantung. Namun untuk smartphone ini sedikit repot, karena ketika bersepeda kita tidak bisa selalu mengecek layar smartphone kita, dan sebaiknya memang tidak mengoperasikan semartphone ketika kita fokus bersepeda kecuali saat beristirahat. Solusinya mungkin menggunakan smartwatch, tidak usah yang mahal, saat ini sudah banyak sekali smartwatch dengan harga terjangkau dengan kualitas dan fungsi yang cukup bagus. Selain smartwatch, bisa juga memakai spedometer sepeda, biasanya ada fitur heart rate juga, ini juga mudah dicari, banyak dijual di toko sepeda atau marketplace.

Nah sekarang kita sudah tau ya, kalau heart rate itu sangat penting untuk kita kontrol ketika kita bersepeda. Kontrol heart rate mungkin tidak berlaku untuk mereka yang bersepeda dengan skala ringan atau hanya sekedar fun bike di kota, atau bersepeda ke warung kopi. Heart rate harus diperhatikan oleh mereka yang bersepeda dengan skala sedang hingga berat, biasanya jarak tempuh jauh dan medan yang dilalui naik turun. Ribet banget ya, mau sepedaan aja harus mikir ini itu? Baik, setiap orang pasti punya sifat dan karakternya masing-masing ya, kembali ke diri kita masing-masing saja, apakah unsur keselamatan itu penting atau tidak. Minimal, jika tidak mau ribet memperhatikan heart rate, kenalilah batas diri kita, dengan kata lain, kita tau kapan waktunya beristirahat dan tidak memaksakan. Jangan lupa juga untuk selalu membawa perlengkapan penting yang dibutuhkan selama perjalanan bersepeda.

Sekian, semoga bermanfaat dan semangat bersepeda! Jangan lupa untuk menerapkan pola hidup sehat, dan patuhi selalu protokol kesehatan di era pandemi ini. Terima kasih.

AYO NAIK SEPEDA