100 Ribu Bisa Beli Saham? Berapa Modal Membeli 1 Lot Saham?

100 RIBU BISA BELI SAHAM?
BERAPA MODAL MEMBELI 1 LOT SAHAM?

100 Ribu Bisa Beli Saham?

Seperti yang sudah dijelaskan di artikel sebelmunya tentang minimal pembelian lembar saham, kita tau bahwa untuk bisa memiliki saham suatu perusahaan, kita harus membelinya minimal 1 lot (100 lembar saham). Ketika suatu emiten menawarkan sahamnya dengan harga tertentu, misal Rp 5.000,-, ternyata kita tidak serta merta bisa memiliki saham emiten atau perusahaan tersebut dengan biaya hanya Rp 5.000,-, jangan salah ya, bukan berarti kita bisa membeli saham perusahaan tersebut dengan modal hanya 5000 rupiah saja, catat.

Mengapa bisa begitu? Tentunya karena harga saham yang tertera secara realtime adalah harga untuk satu lembar saham, sementara itu sesuai dengan aturan BEI, ada minimal pembelian lembar saham, yaitu 1 lot (100 lembar saham). Jadi, sebenarnya berapa sih biaya yang harus dikeluarkan atau modal untuk bisa membeli 1 lot saham perusahaan?

Apakah 100 Ribu Bisa Beli Saham?

Dengan 100 ribu rupiah kita sudah bisa membeli saham perusahaan, tapi disisi lain juga tidak bisa. Silahkan kamu simak ilustrasi berikut ini, yang akan memudahkan kamu untuk mengerti, apakah modal yang kamu miliki bisa untuk membeli 1 lot saham? Terutama untuk investor ritel pemula yang mungkin modalnya masih terbatas. Untuk ilustrasi saya tidak menggunakan harga saham realtime ya, agar memudahkan perhitungan, namun pembulatannya tidak jauh dari harga realtime.

ILUSTRASI 1

PT Gudang Garam Tbk, dengan kode emiten GGRM saat ini menawarkan sahamnya dengan harga per lembar Rp 30.000,- maka modal membeli 1 lot saham GGRM perhitungannya adalah sebagai berikut :

Minimal pembelian lembar saham  : 1 lot = 100 lembar

harga per lembar : Rp 30.000,-

Maka, modal untuk 1 lot saham GGRM : 100 lembar (1lot) x Rp 30.000,- = Rp 3.000.000,-

Di ilustrasi 1, ternyata Rp 100.000,- tidak bisa untuk membeli 1 lot saham GGRM, karena kamu membutuhkan Rp 3.000.000,- untuk bisa membeli 1 lot saham GGRM. Lanjut ilustrasi kedua.

ILUSTRASI 2

PT HM Sampoerna Tbk, dengan kode emiten HMSP saat ini menawarkan sahamnya dengan harga per lembar Rp 1.000,- maka modal membeli 1 lot saham HMSP perhitungannya adalah sebagai berikut :

Minimal pembelian lembar saham  : 1 lot = 100 lembar

harga per lembar : Rp 1.000,-

Maka, modal untuk 1 lot saham HMSP : 100 lembar (1lot) x Rp 1.000,- = Rp 100.000,-

Di ilustrasi 2, ternyata Rp 100.000,- bisa untuk membeli 1 lot saham HMSP, karena kamu hanya membutuhkan Rp 100.000,- untuk bisa membeli 1 lot saham HMSP.

ILUSTRASI 3

PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dengan kode emiten WSKT saat ini menawarkan sahamnya dengan harga per lembar Rp 800,- maka modal membeli 1 lot saham WSKT perhitungannya adalah sebagai berikut :

Minimal pembelian lembar saham  : 1 lot = 100 lembar

harga per lembar : Rp 800,-

Maka, modal untuk 1 lot saham WSKT : 100 lembar (1lot) x Rp 800,- = Rp 80.000,-

Di ilustrasi 3, ternyata Rp 100.000,- juga bisa untuk membeli 1 lot saham WSKT, karena kamu hanya membutuhkan Rp 80.000,- untuk bisa membeli 1 lot saham WSKT.

Setelah melihat ilustrasi sederhana diatas, bisa kita simpulkan ternyata modal untuk mendapatkan 1 lot saham perusahaan itu relatif, tergantung dari harga per lembar sahamnya, sehingga jika banyak yang mengatakan modal 100 ribu bisa investasi saham, ya memang bisa, tapi terbatas pada saham perusahaan yang harga per lembarnya jika diakumulasikan ke 1 lot (100 Lembar), totalnya tidak lebih dari 100 ribu rupiah.

Total modal pada ilustrasi di atas belum termasuk fee sekuritas ya, seperti yang sudah di jelaskan di materi tentang perusahaan sekuritas, ada fee sekuritas untuk setiap transaksi jual beli saham, jumlahnya tidak besar kok, untuk fee beli hanya di kisaran 0,15%-0,19%, sedangkan fee jual antara 0,25%-0,29%, dari total transaksi, tergantung dari sekuritas yang kamu gunakan.

Tenang saja, saat ini ada banyak sekali emiten/perusahaan yang harga saham per lembarnya cukup terjangkau, dan bisa kamu analisa fundamentalnya untuk dijadikan pilihan kamu berinvestasi saham. Bahkan perusahaan-perusahaan tersebut masuk ke dalam jajaran Saham Blue Chip (unggulan) atau saham lapis satu, cocok untuk investor pemula yang menerapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) yang tentunya membeli saham secara bertahap dengan jumlah pembelian yang kecil. Saham Blue Chip dan strategi DCA ini akan ada pembahasannya di artikel selanjutnya.

Jadi, sekarang kamu sudah tau kan berapa modal yang kamu butuhkan untuk bisa membeli 1 lot saham perusahaan? Yang tidak kalah penting, jika modal awal kamu terbatas, tentunya kamu juga harus menggunakan sekuritas dengan setoran awal yang rendah atau bahkan gratis. Ada beberapa sekuritas yang tidak memerlukan setoran awal yang tinggi, seperti di Ajaib Sekuritas, kita bahkan bisa membuka Rekening Saham (Akun RDN) tanpa harus langsung mengisi saldo. Jadi, kamu bisa terlebih dahulu membuka Rekening Saham sebagai salah satu persiapan kamu berinvestasi saham, sembari kamu terus memperdalam ilmu investasimu.

Saham Gratis Ajaib Sekuritas

Bagi kamu yang masuk ke laman ini melalui jalur search engine, dan mungkin belum membaca materi lainnya, bisa langsung menuju ke laman belajar saham untuk pemula, untuk memahami dasar-dasar berinvestasi saham dengan bahasa yang lebih sederhana secara urut. Kamu bisa klik gambar di bawah ini untuk langsung menuju laman Belajar Investasi Saham Untuk Pemula.

BELAJAR INVESTASI SAHAM PEMULA